Rabu, 11 Maret 2015
Dia Bisa, Mengapa Aku Tidak?
Hai, namaku Hani. Sekarang, aku tengah menduduki bangku Kelas Enam semester dua. Tentu kalian tahu bukan, sebentar lagi aku harus mengikuti Ujian Nasional SD. Aku paling takut akan UN, jadi, aku memohon pada mama agar aku tidak UN, tapi, mama menolak permintaanku.
Malam ini aku tengah belajar untuk mempersiapkan UN yang tinggal tiga bulan. Hatiku berdebar kencang dan gelisah akan moment mengerikan yang akan datang itu. Karena keringat terus membasahiku, aku memutuskan untuk menonton TV saja sekedar refreshing.
Mama melihatku belum tidur. Mama menegurku. Namun, aku tetap pada pendirian: ingin menonton TV malam ini juga. Karena melihatku begitu, mama mengalah dan kembali menuju kamar.
Di tengah keheningan malam, aku menonton berita di TV. Ya, hoby baru itu muncul tiba-tiba. Awalnya aku lebih senang menonton Drama Korea, namun, sekarang aku beranggapan menonton berita itu lebih penting dari pada Drama Korea. Acara yang di tayangkan kusimak dengan jelas dan dapat terserap ke otakku.
Berita malam adalah favoritku karena sering sekali bercerita mengenai anak-anak sekolah, entah tentang Tawuran, Ujian Nasional, Contek-Mencontek, Guru Yang Kejam, dll. Berita itu selalu menginspirasiku agar tidak berbuat demikian dan lebih berhati-hati.
Malam ini, kulihat berita yang lain dari sebelumnya. Seorang anak gelandangan yang tidur di kolong jembatan diberitakan tengah liburan musim dingin di Jepang! Anak itu mendapat ...
... baca selengkapnya di Dia Bisa, Mengapa Aku Tidak? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Minggu, 01 Maret 2015
Laron Juga Ingin Pacaran
“Laron.. laron…!”
Begitulah sekiranya teman-teman memanggil saya. Itu sebuah kata ejekan yang di ciptakan oleh teman saya untuk saya mereka mengatai saya laron karena banyak panu di sekitar tangan saya.
Laron sendiri adalah serangga yang kadang keluar di malam hari dan berkumpul di sekitar lampu. Hubungannya laron dengan panu saya adalah panu yang banyak di tangan saya layaknya lampu yang bersinar terang sedangkatn saya adalah kumpulan laron tersebut yang menjadi satu dan berwujud manusia. Jadilah saya di sebut SANG RAJA LARON.
Kotak Amal.
Dulu saya punya hubungan baik dengan kotak amal. Ketika kotak amal akan terisi penuh pada hari jum’at saya mencoba mengurangi isi perut kotak amal lalu membelanjakan isinya untuk bermain PS dan Internet tetapi sekarang semua telah berubah. Semenjak saya ketahuan oleh si penjaga mesjid. Tangan saya di pukul dan saya menangis sejadi-jadinya. Teman saya melihat dan itu menjadi bahan olokan ke esokkan harinya hingga sekarang. Setiap saya pergi ke mesjid selalu teman saya berkata “WAHAI PENJAGA MASJID, Pencuri Kotak Amal Telah Datang”
Saya dengan sabar menanggapi itu beberapa kali juga teman saya....
... baca selengkapnya di Laron Juga Ingin Pacaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Susu Bubuk Golden Life Apakah Anda mudah lelah, mudah sakit, wajah kusam, daya ingat kurang baik atau sedang dalam proses pen...
-
BPOM RI MD 805328015229 Apakah Anda mudah lelah, mudah sakit, wajah kusam, daya ingat kurang baik atau sedang dalam proses penyembuhan...
-
GOLDEN LIFE SUSU BUBUK COLOSTRUM (RAJANYA IMUNITAS !) 1 Box berisi 10 Sachet @ 15 Gram Golden Life Susu Bubuk Colostrum BPOM RI MD 8...
-
INSPIRED Be inspired. And be an inspiration. Let life inspire you in every little detail. Then pass that i...
-
GOOD PLACE FOR EVERYONE There are a lot of other people in this world. You’ll do much better in life when yo...
-
WORK PAST THE DISAPPOINTMENTS Don’t dwell endlessly on what’s wrong. Do something positive, and change your ...
-
DESIRABLE PLACE TO GO You can do more than you think you can do, if you will start thinking you can. You can...
-
THE DIFFICULT STUFF Don’t be afraid of the difficult stuff. Get enthusiastic about it. Don’t avoid the har...
-
FIVE REASONS Give yourself five reasons why this will be the best day yet. You are skilled and experienced a...
-
Hai, namaku Hani. Sekarang, aku tengah menduduki bangku Kelas Enam semester dua. Tentu kalian tahu bukan, sebentar lagi aku harus mengik...